Jumat, 02 September 2016

DIBALIK HESTEG #pictureoftheday (Episode berlalunya bulan sekarat keuangan seorang fakir)

A lamp on Megumie Ramen Tanjung

What an amazing day (cos everyday is amazing yah). Dibalik hesteg #pictureoftheday kali ini took place on Megumie Ramen ala-ala (maksudnya, kelihatannya seperti mie ramen dari Jepang itu loh, tapi rasanya lebih mendekati mie keriting dengan kuah kebanyakan merica tapi ini versi enak- ala Tanjung. Haha). Yuhuu, ini adalah  makan di luar pertama pake duit sendiri selama beberapa minggu hidup dengan (terpaksa) tidak mengeluarkan duit karena jadi fakir, entah itu fakir duit atau fakir kuota, tapi bukan fakir cinta dan kasih sayang dong. Saya menggunakan kata “fakir” bukan berarti saya tidak bersyukur dengan keadaan hidup saya sekarang. Saya menggunakan kata tersebut hanya untuk menggambarkan keadaan saya pada saat itu. Mari memahami kata ‘fakir’ terlebih dahulu. Jadi, di dalam KBBI, kata fakir bisa bermakna ‘orang yang sangat berkekurangan, orang yang terlalu miskin’, bisa juga berarti ‘orang yang dengan sengaja membuat dirinya menderita kekurangan untuk mencapai kesempurnaan batin’. Nah, saya merasa ada pada pengertian kedua itu.
Jadi bulan lalu adalah bulan yang berat bagi saya utamanya dalam hal financial(bukan karena separu hatimu tertinggal di sini yah, eeaa) karena ada suatu hal yang saya lakukan untuk mencampai kesempurnaan batin sehingga saya menjadi fakir. Iyuhuu, wanita sok tajir ini AKHIRNYA ketinggalan pesawat saat di Bali yang membuatnya harus menginap selama semalam lagi di Bali baru bisa balik Makassar, padahal tiket hangus itu harganya 3 kali lipat harga normal, mana hasil ngutang lagi. Sempurnalah, jadi duit gajian bulan lalu di pake beli tiket baru plus bayar utang plus akomodasi tambahan selama 27 jam lost in Bali plus kehidupan selama sisa offduty. Maka sukseslah, tiba di lokasi jadi gak pengen jokka ke mana-mana (kecuali di traktir) demi untuk menjaga stabilitas keuangan lainnya (menahan diri untuk gak ngutang lebih tepatnya).  Kalo yang biasanya semangat ngajakin nongkrong sambil ngopi, sekarang jadi tahanan kamar yang pulang kerja langsung masuk kamar kunci pintu terus nangis, ehh gak nangis ding, emang orang patah hati. Untungnya ada 2 bacaan kece (‘AMAZING YOU’ Karya Basrin Harsono Sigalingging dan ‘ANTOLOGI RASA’ Karya Ika Natassa) yang menemani di kamar dan kebetulan saya lagi semangat-semangatnya bekerja jadi gak terlalu kepikiran.
Bulan tersebut akhirnya berlalu dan segala utang (negara) di lunaskan dengan niat GAK BOLEH NGUTANG LAGI (kecuali kepepet banget, jiahh) dan lagi rencana menabung demi masa depan yang lebih cerah (atau demi kau dan si buah hati?). Seiring dengan berlalunya bulan penuh penghematan tersebutdan bertepatan dengan gajian yang masih hangat-hangatnya, saya dan rekan kerja cuss ke Megumie Ramen (our favourite Japanese food in Tanjung) yang udah lama banget gak turun ke leher, setelah sebelumnya di jemput di Klinik Tutupan 73 karena insiden ditinggal-pulang-oleh-bos (for the second time). Maklum, anak kecil yang tubuhnya masih imut-imut seperti ini kadang gak kelihatan terselip di mana makanya kadang AGAK terlupakan, hiks. I just try to enjoy using my money to buy something that I want to buy, walaupun mungkin itu bukan needed yah, tapi karena saya suka melakukan pembenaran makanya saya mengatakan bahwa itu adalah needed karena saya makan dan makan adalah salah satu kebutuhan primer manusia yang bertujuan untuk bertahan hidup. Hihihi.
So, sedikit menikmati hidup itu perlu dong (apalagi setelah melalui masa-masa terhempas manjahh, *ehh), tapi ingat aja untuk berhikmat, walaupun kadang ada manusia yang khilaf sih (seperti eike yang langsung ngiler lihat dress dan novel kece apalagi kalo udah diskon). But now, I’m trying to be tame dalam hal penggunaan duit. So, start this month, saya mencoba sebuah metode pengaturan gaji yang sempat saya pelajari dari SUK, seorang supir anjem keturunan Tionghoa di sebuah kampus swasta di Surabaya yang sempat membagi sedikit ilmu per-duit-annya. Seperti yang kita ketahui (atau saya doang yang tahu?) bahwa orang Tionghoa itu hitung-hitungannya mantap, apalagi soal duit, dan penjelasan beliau tentang cara pengaturan uang itu masuk akal. Soo, I try to implement his way. Berawal dari pertanyaannya yaitu “kamu mau gak gajimu naik tiap bulan?” Siapa sih yang gak mau. Jadi beliau menjelaskan panjang lebar  dan satu hal yang paling saya ingat adalah, “jadilah seperti orang kaya yang membayar segala sesuatunya dengan cara cash, bukan dengan ngutang (mis, pake kartu kredit)”. So ini langkah pertama saya untuk memulainya, karena seperti kata pepatah, “tidak ada langkah ke-1000 kalo gak ada langkah pertama.” Bdw, bener kan pepatah itu? Kalo gak ada, plisss di pahami aja yah, saya yakin koq kalian orang cerdas yang bisa memahami susunan kata si IQ jongkok ini. hehehe.
On this post, I just want to tell you that, di masa-masa sulit sekalipun kamu gak ditinggalkan koq. Gunung yang diletakkan di hadapan kita mungkin gak bisa berpindah tapi kita diberikan kekuatan untuk mendakinya, so you can pass away the mountain. Kamu pasti bisa. Tinggal dari pribadi kamu aja yang menghadapinya, apakah kamu akan tinggal bersungut-sungut atau berusaha untuk mendaki gunung tersebut dan melewatinya. The choice is in your hand. Seperti saya yang berusaha tidak tinggal dalam penyesalan karena duit habis untuk bayar utang gara-gara ketinggalan pesawat dengan harga tiket 3 kali lipat, tapi saya berusaha untuk meminimalisir pengeluaran dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak terlalu saya perlukan sampai waktu gajian tiba, dan yang paling penting saya belajar dari pengalaman itu. Meennn, sampai kapan kalo mau tinggal dalam penyesalan. Wajarlah kalau salah, jadikan itu pengalaman, karena pengalaman adalah guru yang paling berharga. Seperti kata atasan saya di lokasi, “Melakukan kesalahan itu wajar, yang tidak wajar adalah saat kamu tidak bisa memperbaiki kesalahanmu.”
So, keep moving guys, and don’t forget to be thankfull for everything that happened in your life. Tetaplah bersyukur. JJJJJ
.
.
.

 Dahai, 02 September 2016

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

My Blog List

Most Viewed

More Text

Popular Posts