Yakin?
Yakin
dong! Pembekalan 40 hari aja kemarin HP dikumpul tanpa informasi apapun dari
luar Curly bisa (mata berkaca-kaca)
Tapi kan ini 2 tahun?
Bisaaaaaaa!!!!!
(nangis darah)
Hehehe.
Well, kurang lebih seperti itu saya mencoba menguatkan hati untuk menghadapi
kenyataan yang mungkin masih tergolong berat ini. Berat, bang!!!
You know,
menjadi manusia yang tiba-tiba tidak bersinggungan dengan internet setelah
bertahun-tahun menjadikan internet sebagai sumber informasi bukanlah hal yang
mudah. Jiahhhh, bahasa lu Tozz! Saya harus putar otak dan mencoba beradaptasi
untuk dapat bertahan hidup dengan kondisi seperti ini.
Kalo
dulu, pagi-pagi, saya sudah duduk sambil melototin HP Sony ku sambil scroll
timeline Twitter untuk bisa tahu informasi terbaru di dalam dan di luar negeri,
sekarang, tiap pagi saya hanya bisa memandangi Gun-Gun (tanaman jagung yang ku
tanam di halaman belakang rumah) dan tidak lupa sambil menyapa. Dianggap gila
udah biasa. Itulah efek putus dari internet, hehehe (Baca ini sambil dengar
lagu “Just Give Me A Reason” yah).
Actually, gak masalah sih yah berada dalam situasi seperti ini karena
saya jadi belajar untuk memikirkank banyak hal tentang dunia real di sekitarku,
seperti bagaimana bisa bertahan hidup selama 2 tahun dengan 5 orang dalam 1
rumah (yang kata Ical sih ‘Gubuk Derita’) yang memiliki kesamaan yaitu
sama-sama sebagai pendatang, tapi memiliki lebih banyak perbedaan yaitu beda
pemikiran dan karakter. Itu salah satu hal yang sangat susah di satukan apalagi
dalam 1 rumah lohhhh. Saya lebih banyak memikirkan mengenai bagaimana untuk
bersikap di tempat yang baru ini, menjadi makhluk yang harus bermasyarakat
dengan teman kerja dan masyarakat, selain itu saya juga lebih banyak memikirkan
“hari ini mau makan atau masak apa yah?”
Koq?
Gak
Percaya?
Tinggal
di lokasi yang dari segi akses transportasi yang susah membuat tempat ini tidak
memiliki pasar sehingga tempat beli bahan makanan lumayan susah sehingga kami
harus stok bahan makanan selama sebulan. Bayangkan yah, stok 1 bulan untuk
manusia 6 nyawa itu segimana banyaknya, udah kek pedagang kios yang pulang
belanja keperluan warungnya. Pernah suatu kali, kami sudah kehabisan makanan
dan 2 orang teman kami menuju kota kabupaten untuk membeli bahan makanan,
sementara kami berempat di rumah harus putar otak untuk memasak bahan makanan
yang ada di sekitar rumah. Bahkan saya pernah hanya makan nasni + cabe rawit +
garam + kecap untuk sarapan karena konsumsi mie instan kami sudah melewati
batas kewajaran (3 kali sehari) dan bahan makanan benaar-benar sudah habis.
Salah satu teman saya saat itu berkomentar, “baru kali ini saya rasakan punya
uang banyak tapi gak bisa beli apa-apa,” UHUK!! Sedih yah? Sudahh gak usah
nangis yah fans.
Menghadapi
kenyataan seperti itu, salah satu alternativf yang kami lakukan untuk menghibur
diri. Kadang, sambil melakukan hal ‘menyedihkan’ itu, kami sambil bernyanyi
“bukalah dan lihatlah mata hatimu,melihat m’reka yang terluka,namun semangatnya takkan pernah pudarsebab Tuhan kan berikan jalan.”
Dan
setelah itu kami langsung tertawa. Entahlah kami menertawai apa. Mungkin
menertawai diri kami, menertawai kondisi saat itu, menertawai kenapa bisa kami
dipersatukan dalam sebuah rumah dengan orang gila macam mereka, hahahaha. Lucu
sih sebenarnya. Yahh, yang penting di bawa happy
aja sih. Nikmatin aja shayyy.
Tinggal
di daerah sulit internet juga membuat saya serasa menjadi manusia paling
kamseupay di dunia. Bagaimana tidak, internet yang jadi sumber informasiku
selama ini di renggut dari diriku (hallahh!!), dan tidak ada lagi sumber
informasi terupdate yang ku dapatkan. TV? Listrik aja susah gimana mau pasang
TV. TV tetangga? Listrik tetangga baru dinyalakan kalo malam jadi TV juga baru
nyala pas malam, ogahdehh keluar malam-malam di tempat ini. Pernah sih minta
dibelikankoran dari Kalabahi tapi kaka yang ke kota gak menemukan tempat jual Koran,
beli di Kantor Pos harus langganan. Okeeeee cuss langganan. Jadiiiiii, sumber
informasiku paling hanya dari teman-teman yang ngasih info misalnya si Toa
ngasih info kalau Selena Gomes terkena gagal ginjal (trus gue harus bilang WOW
gitu? Sumpah ini gak penting) atau info dari temannya temanku yang telponan
kalo Bpk Ketua DPR terhormat sudah jadi tersangka kasus, trus tiba-tiba kecelakaan
dengan mobil mewahnya yang nabrak tiang listrik KECIL, trus jidat kiri benjol
yang di perban jidat kanan (memangnya orang benjol di perban yah?) trus mau di
rujuk ke luar negeri (WTF!). Helaaaawwwwww, ini saya yang sudah jauh dari
informasi jadi gak paham kasus ini atau emang kasusnya yang bego yah? BINUN!!
Kadang saya bersyukur dijauhkan dari berita-berita gak jelas yang berpotensi
menghancurkan Republik (sok melek politik, hehehe).
Sekarang
cerita ku sudah mulai banyak tapi yahhhh, numpuk aja di dalam folder belum bisa
di posting. Ulalaaa.
Tanpa
internet juga membuat komunikasiku dengan orang lain di luar sana seakan
terputus. No WA, no Line, no IG, no FB, tapi telpon & SMS yesssss banget.
sekarang telponan berjam-jam udah kembali eksis. Sekarang, SMS-an sama teman
ujung-ujungnya dikatain kembali ke zaman SMA katanya. Usyalalala.
So,
sodaraku sebangsa se-Tanah Air, gaesku, fans-ku, penagih utang-ku, penagih
pajak-ku, atau kamu.....iyah kamu....
Kalo mau menghubungi eike, silahkan komen di sini atau via IG
(@ekaismaliliany), kalo sempat ke kota akan saya balas selagi kuota masih
memadahi dan selagi saya tidak kudet, hehe.
Kalo
mau hubungi via SMS juga bisa je no ini
Tunggu
kisah selanjutnya yahhhh.
Padang
Alang, 25 November 2017
0 komentar:
Posting Komentar