Sekarang di sosmed saya lagi marak-maraknya postingan tentang
KKN (Kuliah Kerja Nyata loh yah, bukan Korup Korup Nyata). Junior saya di
kampus (kesannya kek tua banget yah pake istilah junior) lagi heboh-hebohnya
menceritakan pengalaman KKN mereka. No day without rompi merah lewat di
timeline eike (Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan UNHAS menggunakan rompi merah ala-ala
tukang parkir sebagai salah satu atribut, yang menurut saya saat itu adalah
pakean yang gak banget). Terlihat sekali di wajah mereka menggambarkan
kebahagiaan masa-masa KKN yang dipenuhi dengan proker-proker atau yang berhasil
(punya waktu dan punya nyali) untuk mengekplore lokasi KKN mereka. Kenapa saya
bilang punya nyali? Karena berdasarkan pengalaman kami anak KKNPK Posko Desa
Banggae (dan Bersinar) yang notabene adalah posko terpatuh (atau takut ketahuan
supervisor?), butuh nyali yang besar untuk meninggalkan posko untuk melakukan
kegiatan di luar proker. Ckckck. Anak yang patuh.
KKN memang merupakan salah satu mata kuliah yang memberikan
banyak pengalaman bagi para pelaksananya. Terlalu banyak hal menarik yang dapat
dikenang dari masa-masa KKN. Gak heran kalo ikatannya berlangsung lama (ikatan
batin loh yah, bukan ikatan sayur). Banyak kisah suka duka terjadi di masa-masa
ini, bahkan cinlok pun bisa terjadi.
Melihat postingan anak-anak ini (eh, maksudnya adik-adik ini)
membuat saya jadi flashback dengan masa KKN dulu. Jadinya langsung buka laptop,
buka folder KKN, dan menikmati setiap moment-moment gila, ongol, sinting yang
pernah dilakukan selama masa itu. Untungnya dulu sempat foto-foto dan buat
video selama masa ongol itu. Haha. Video. Iyah, kami sering membuat video. Bahkan
sampai sekarang pun, saat kami berencana untuk ngumpul (yang tidak pernah
terealisasi sampai detik ini -_-), kami masih merencanakan untuk membuat video,
di usia setua ehhmmm maksudnya sekece ini.
Kami, 10 orang mahasiswa kesehatan Universitas Hasanuddin
dari berbagai Fakultas dikumpulkan di Posko ini. Posko KKNPK Desa Banggae Kec.
Mangarabombang Kab. Takalar. Sebuah Kabupaten
di Sulawesi Selatan yang berjarak sekita 2 jam dari Makassar. Banyak yang
mengatakan bahwa KKNPK itu gak seru karena dekat dengan kota dan ketemunya sesama
orang kesehatan (kemungkinan ketemu teman fakultas lebih besar). Namun bagi
saya ini merupakan pengalaman yang luar biasa banget.
Kami 10 orang yang belum saling mengenal satu sama lain. Maksudnya
ini, saya yang belum kenal mereka, kalo mereka sudah ada yang saling kenal
karena 1 Fakultas juga dan ternyata karena sepupuan juga. Hihi. Yang
dikumpulkan di sebuah posko KKN selama 7 minggu, berinteraksi bersama, dan
melakukan hal-hal maksiat bersama (tidur sekamar dan menangkap tokek adalah
perbuatan maksiat kan?)
Inilah penghuni posko Banggaedan Bersinar itu, bagi
orang-orang yang saya sebutkan nanti dan ternyata masuk dalam Daftar Pencarian
Orang, mungkin itu hanya kebetulan semata. Here we are:
1.
Nur Ulul Amran
– Seorang anggota posko yang paling tua tapi tidak dipertuakan
(haha) yg pada saat itu merupakan mahasiswa Fak. Kedokteran Unhas angkatan 2009.
Memperkenalkan diri saat itu dengan nama Nanang (yang akhirnya kami panggil
dengan sebutan Kak Nanang), namun setelah sekian lama berinteraksi dengan warga
desa dan warga posko (yang supergila, saklek, dan ongol) maka ditetapkanlah
nama barunya sebagai Dg. Kanang. Pertama kali bertemu saat itu di pengumpulan perdana
anggota KKNPK di Auditorium Prof Aminuddin, datangnya telat, itupun setelah
dihubungi berkali-kali (yang di balasnya hanya 1 kali itupun hanya dengan sms
bertuliskan “iya”), kalo bukan karena embel2 “angkatan 2009” udah ku kirimkan
rudal orang ini. Dia datang, dengan muka (sok) lugu, gak mau salaman, dan
jaiiimmmmm banget, padahal setelah semingguan bareng di posko, keluar aslinya
RUSAK (haha, pisss). Salah satu hobinya adalah mancing (masalah) di kolam orang
yang jelas-jelas ada tulisannya “dilarang memancing”. Benar-benar hobi
memancing masalah yah. Hobi lainnya adalah metik gitar yang lumayan kece kalo
dia main tapi jangan disuruh nyanyi karena suaranya tidak mendukung petikan
gitarnya. Salah satu kelebihannya adalah menagkap tokek (sepertinya dia harus
dinobatkan sebagai “Sang Penakluk Tokek”). Belakangan ketahuan kalo dia punya
kembaran identik yang kuliah di Jekadah dan pernah di bawa ke Posko yang
membuat Chipa bingung mana bapaknya (Skefo, selama di posko statusnya juga
berubah jadi Ayahnya Chipa)
2.
Tri Hermawan
– Si manusia paling sibuk dengan dunianya sendiri yang super
jago ngedit. Sstt, video KKN kami itu kakmeramen dan editornya dia lohh (cek IG
nya kaka). Kami memanggilnya dengan sebutan ‘Teri’. Salah satu dari 3 cowok
penghuni posko Banggaedan yang merupakan Mahasiswa FKM Jurusan K3(Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) Unhas angkatan 2010. Kalo ini teman Fakultas dan juga sempat
sekelompok selama masa pengkaderan dulu, kalo gak salah saat Winslow atau Bias.
Hobi depan laptop, mutar lagunya Vierra yang liriknya kek gini, “kemarin kamu
datang membawa bunga, kita baru kenalan 1 minggu saja” yang sukses bikin saya
hafal lagunya. Selain itu juga suka mutar lagu-lagunya Glee (berkolaborasi
dengan Cita dan Kurput), sehingga beberapa kali gaya foto kami ya pake lambang Glee.
Manusia super cuek yang kalo mandi saing-saingan sama Putri, soalnya dia
ngurusin rambutnya (yang gak lebih kece dari Keribo ku -_-). Manusia paling
jarang di posko karena satu-satunya penghuni posko yang bawa motor sendiri,
jadi kalo udah siang kakinya udah gatal untuk jalan. Dia punya proker pribadi
sepertinya, yaitu mengunjungi posko lain bahkan yang tidak bisa di jangkau
motor sekalipun (kalo ada posko di kutub utara kemungkinan di kunjungi juga),
dan baru pulang saat maghrib (bahkan sempat gak pulang dan nginap di posko
orang) sambil membawa cerita-cerita dari posko yang dikunjunginya yang sukses
bikin envy. Untung kalo buka puasanya di posko, ini udah dimasakin, malah
ternyata buka puasa di posko lain. #sakiitttt. Dia juga salah satu penghuni
posko yang paling rajin pulang hanya untuk me-laundry bajunya di Makassar
saking mahalnya biaya laundry terdekat di sini, jauh pula. warrrbiassaaakkk
3.
Putra Imanullah
– We call him Putra. Seorang mahasiswa Fak. Kedokteran Unhas
angkatan 2010. Pertama kali berkenalan saat sudah di posko KKN karena dia dan
beberapa teman kedokteran lain masih harus menyelesaikan kuliah atau apalah itu
yang bertepatan dengan waktu keberangkatan (kalo gak salah, hehehe). Paling
expert dalam hal menyapu ruang tamu karena pagi-pagi benar sebelum matahari
terbit dan sebelum penghuni posko lain bangun dari ngoroknya, dia udah selesai
menyapu, terus tidur kembali (gakk ding, hehe). Salah satu seksi dokumentasi
merangkap seksi transportasi posko.
4.
Aini Dwi Handini
– Wanita yang saat itu masih berstatus calon drg (maksud nya
dokter gigi loh yah, bukan drugs, dia bukan pecandu koq) yang kuliah di Fak.
Kedokteran Gigi Unhas angkatan 2010. Kami memanggil wanita berbehel ini dengan panggilan
Ai. Pertama kali ketemu di pengumpulan perdana mahasiswa KKNPK, dan langsung
heboh sendiri saat tahu kalo kita 1 posko (gitu kali yah reaksinya ketemu
artis, hihihi). Jadi saat itu kita saling telponan di dalam ruangan dan saat saya
menyebutkan tempat saya berdiri, dia langsung balik belakang dan meloncat
kegirangan tapi ku terjatuh dari kursi goyang, ehhh koq malah nyanyi, maksudnya
meloncat kegirangan sambil melambai-lambaikan tangan. Saya langsung mencari
kamera pada saat itu, jangan-jangan saya lagi ada di acara uka-uka makanya dia
melambaikan tangan, hahaha, gak ding. Kalo gak salah ingat, berangkat Kakaeng sepertinya
kami 1 bus, dan harus disuguhkan dengan pemandangan “mobil berhenti!!” dan “barang
minggir!!” kan (bagian ini sepertinya tidak bisa diceritakan). Hahaha. Wanita yang
kalo sikat gigi pasti mengeluarkan suara “oekkk..oeekk” jadi ketahuan banget
kalo dia udah sikat gigi (hmm, Ai mi sede di kamar mandi). Wanita paling
penakut yang masuk kamar aja harus di antar, hahaha, masih ingat kejadian
jendela yang tergaruk sist?? Haha. Salah satu wanita yang paling antusias
membuat video sampai di bawa-bawa begadang sampai subuh dan sangat bangga bahkan
terlalu bangga dengan mata indah bola pingpongnya.
5.
Anggun Setiawati
– wanita berjilbab dari Fak. Kedokteran Unhas angkatan 2010.
Kami memanggilnya dengan sebutan Anggun. Karena dia juga mahasiswi Kedokteran
jadi pertama kali ketemunya di Posko. Wanita yang selalu kece penampilan
berhijabnya (aku salah satu fans mu sist) dan jago masak untuk posko Banggaedan.
Salah satu wanita yang diharapkan untuk bangun masak untuk makan sahur, hihi,
maklum kami adalah parasut ehh parasit maksudnya. Wanita tangguh yang berhasil
membawa kami ke Puntondo untuk menikmati ‘kabur dari posko untuk melepas penat
menikmati pantai’.
6.
Cita Nurinsani
– Wanita yang saat itu masih berstatus sebagai Mahasiswi Fak.
Kedokteran Unhas angkatan 2010 ini memperkenalkan diri dengan panggilan Cita,
namun semakin lama dia akhirnya di panggil Citata (you know why lah). Awalnya
berpikir dia gak bisa bergaul dengan kita, namun ternyata salah
bersar..sar..sar. Dia rusak juga ternyataWanita hobi nyanyi yang menjadikan Dg
Kanang sebagai gitarongnya ini suka banget nyanyi, apalagi lagunya Justin
Bieber yang berjudul “Everything’s Gonna Be Allright” yang gak pernah
dinyanyikan sampai selesai, pasti adaa aja lagu lain yang menghalangi lagu ini
dinyanyikan secara sempurna. Kreatifitasnya luar biasa, dan memiliki keinginan
yang kuat untuk BUAT VIDEO posko, hahaha. Loyalitas tanpa batas lah pokoknya,
demi untuk tercapainya video posko yang baik. Salah satu wanita pencetus video posko,
begadang malam-malam untuk buat koreografi dan rekaman, too many crazy things happened
with her. Anak tunggal ini juga membuat posko kebanyakan dapat makanan ‘mewah’
(untuk ukuran anak Kakaeng di sebuah desa) dan sering dikunjungi sama mamanya
juga. No special moment without foto-foto kalo bareng wanita ini.
7.
Eka Isma Liliany
– Kibo, kece
8.
Intan Tamala
– Wanita agak tambun ini pada saat itu adalah mahasiswa FKM
Unhas angkatan 2010 yang pada saat di posko betul-betul menunjukkan eksistensi
dari emansipasi wanita, dibuktikan dari dia menjadi Koordes padahal di Posko
ada 3 orang cowok. Haha. Warrbiasaaakk. Wanita ini juga jago masak, utamanya
dalam skala besar (kenapa dia gak buka catering aja yah?). pernah membuat kue
barongko yang enuuaakknya pake banget, sampai posko lain bela-belain datang ke
posko kami (harusnya dulu kami udah buka usaha barongko di posko, trus diberi
nama “Barongko Bu Intang”). Pada saat KKN dia adalah orang yang paling sering
telponan, dikit-dikit HP nya bunyi, apalagi ringtonenya itu loh. Keknya dulu
dia ada punya 2 ringtone, tapi yang paling saya ingat adalah lagunya David Cook
yang “Always be My Baby”. Jadi ketahuan banget kalo udah bunyi “jrenggg, you
are as one beb..” hmm, pasti tante Intang itu yang di telpon. Wanita ini asal
Sorowako yang kalo bicara masih menggunakan aksen dari sono, “bahhh”. Hehehe.
9.
Kurnia Putri
– Wanita pecinta korea ini pada saat itu adalah mahasiswa
Jurusan Fisiologi Fak. Kedokteran Unhas Angkatan 2010. Pembawaannya kaleeemmm banget.
Tau cerita-cerita princess Disney?? Ya kayak gitu kurang lebih gambarannya. Gilee,
pertama kali lihat ini orang, waw banget, jauh banget lah sama saya yang kalo
tidur pasti bisanya main sepak bola plus tambahan ngorok (kalo lagi khilaf,
hihihi). Satu hal yang paling diingat dari wanita ini adalah, dia cantik. Udah kalem,
cantik lagi, uweww. Jadi kalo jalan bareng di jalanan desa itu, trus ada anak
SD lagi mainan di luar sekolah, pasti mereka langsung teriak, “Kak Putri..Kak
Putri Cantik!” Lah saya di sampingnya apa dong? Putri di dongeng-dongeng kalo
jalan-jalan biasanya bawa apa yah? Bukan bawa piaraan kan? (hahaha). She really
looks like a princess, like her name, Putri. Tapi karena namanya agak-agak
mirip namanya “Teri” jadi kadang dia di panggil Puput di Posko, biar gak salah
menyahut gitu loh. Dia juga salah satu pesaing Tri kalo di kamar mandi,
warrbiasaaakkk lamanya. Keknya dia dan Tri harus dinobatkan sebagai ratu dan
raja kamar mandi deh, biar aku aja yang jadi babunya, *ehh. Hahaha. Wanita ini
juga jago menari, dia dulu anggota UKM Tari Unhas yang udah tampil sampai di
luar negeri (pas dia cerita dan lihatin fotonya, air liur saya langsung
menetes..tes..tes..). Dia juga adalah dalah satu Korean Freak (hehe), semua
lagu-lagu di mobilnya pada saat itu adalah lagu korea, saya sampe hafal lagunya
(maksudnya musiknya, kata-katanya aja gak ngerti, apalagi mau tau lagunya),
apalagi pada bagian syusyusyusyusyu-nya. Kejadian warbiasaakk bersama dia
adalah, saat jalan-jalan ke kota Patalassang dan mobilnya langsung mengeluarkan
asap, panic tingkat dewa mennn. Yang awalnya rencana buka puasa di luar posko
tapi karena menunggu mobilnya baikan dulu jadilah kami pulang saja ke posko
(dengan perasaan H2C dengan keadaan si mobil). Eh, mobilnya ada namanya loh,
tapi saya lupa. Wanita juga ini bagi saya adalah seorang yang tegar, karena
setelah beberapa hari di posko, adeknya dipanggil Yang Maha Kuasa, dan beberapa
hari setelah penguburan adiknya, dia harus kembali ke posko melanjutkan setiap
proker yang ada. You are strong, girl.
^_^
10.
Syifa Fauziah
– Kami memanggilnya Chipa. Wanita montok ini pada saat itu
adalah mahasiswa jurusan Epidemiologi FKM Unhas angkatan 2010. Salah satu
wanita cerewetnya Banggaedan yang ributnya ngalahin emak-emak. Protesnya sana-sini
gak berhenti-berhenti. Wajahnya yang super serius bikin enak buat digangguin,
sampai akhirnya dia mengeluarkan ketawa khasnya yang renyah banget, se renyah biscuit
Romahh. Hehehe. Tapi, kecil-kecil begitu dia jago masak bo, salah satu orang
yang diandalkan pada saat sahur. Hihihi. Wanita yang akhirnya mengakui Dg.
Kanang sebagai bapaknya di posko ini jago banget kalo soal input-input data dan
soal statistic. Ketjeh parah. Suaranya yang melengking itu yang bikin kangen,
apalagi kalo udah ketawa, uwewww.
Anggota Posko KKNPK Desa Banggae, Kec. Mangarabombang, Kab. Takalar Jurni 2013 |
Inilah kami, penghuni Posko Banggaedan dengan segala kejaimannya
di awal-awal namun mulai mengeluarkan keasliannya pada akhirnya. Posko ini
membuat kami mengenal satu sama lain, mengajarkan kami bahwa hal-hal ongol lah
yang membuat kami belajar mengakrabkan diri untuk saling memahami. Banyak
hal-hal di luar pemikiran saat ini yang berhasil diambil kamera dan pada saat
menikmatinya saya kembali berfikir, koq bisa yah melakukan hal gila nan ongol
seperti itu selama KKN. Rasanya itu gak masuk akal banget. Entah saraf otak
bagian mana yang tidak berfungsi selama 2 bulan itu. Hahaha. 7 minggu waktu yang
tidak singkat untuk saling mengenal, tinggal di dalam satu rumah dengan 1 kamar
membuat kami ‘terpaksa’ saling mengenal. Hihihi.
Enjoy your KKN adiks-adiks.
Mungkin postingan selanjutnya masih seputar Kakaeng, soalnya
judulnya agak-agak mendukung, hehehe.
To be continued....
[Dahai, 210716)
0 komentar:
Posting Komentar