LAPORAN. Sesuatu yang identik banget dengan jurusan kami (ilmu Gizi. Red). Dari awal semester kami sudah “dipusingkan” dengan laporan praktikum lab. Bahkan di semester-semester awal, bisa dikatakan kami sudah khatam dengan yang namanya laporan, baik itu dalam hal marginnya, spasinya, ukuran font nya, pengaturannya, de el el. Kalo boleh sombong sedikit, di saat semua jurusan belum berurusan dengan laporan, kami sudah Master dalam pembuatan laporan ini. Hehehe.
Saya baru menyadari bahwa ternyata di setiap
semester, kami tidak pernah luput dari Laporan. Bahkan di semester akhir ini
pun kami masih di perhadapkan dengan “cobaan” yang (mungkin) berat ini.. :D
Sempat suatu hari saya sms-an dengan seorang
teman, sebut saja Dia Wisfer (nama samaran), kita membahasa tentang laporan ,
lebih tepatnya tentang anak gizi yang masih berkutat dengan laporan. Saya
tergelitik untuk melebay-lebaykan laporan ini.
Saking seringnya laporan yang kami hadapi dari
semester-semester kemarin, saya curiga nantinya setelah Ujian Komprehensif,
kami diwajibkan untuk membuat laporan perjalanan kami selama kuliah di ilmu
gizi, atau bahkan perjalanan hidup kami dari lahir hingga selesai kuliah,
dengan syarat penulisan seperti yang diberikan dari laporan-laporan kemarin.
Margin 4 4 3 3, kertas A4, Times New Roman 12, spasi 1,5, and many more.
Laporan itu harus di asistensi oleh semua dosen dan staf ilmu gizi, dan baru
boleh sah untuk menjadi laporan jika sudah mendapat ACC dari ketua prodi.
Itupun harus mendapatkan ttd lembar pengesahan dari Dekan dan Rektor
sebelum laporan di jilid.
Selain itu, kami juga harus mendapatkan ttd dari
walikota dan gubernur sebagai syarat untuk dapat wisuda. J
Hahaha.. mari berkhayal :D
0 komentar:
Posting Komentar