Selasa, 13 Juni 2017

Selamat Malam Gadis Egois

Gadis itu memegang HP sambil memandang kontak WA sahabatnya dengan penuh kekesalan.

Chating terakhirnya tentang bukunya yang ia tanyakan sehari sebelumnya hanya menyisakan 2 tanda centang berwarna biru

Read

Dengan kalimat sedikit marah si gadis itu kembali mengirimkan pesan mengenai bukunya.

Si sahabat membalas pesan itu yang menurut si gadis dibalas dengan kalimat menantang.

Si gadis berpikir, "mengapa aku yang seakan bersalah dengan menanyakan keberadaan barang milikku yang sudah berkali-kali kuingatkan? Salahkah jika aku meminta barangku dikembalikan karena memang aku berencana untuk membuat sesuatu dengan barang itu. Apalagi bukunya sudah selesai di baca. Apa lagi halangannya?"

Emosinya semakin memuncak ketika si sahabat merendahkan dirinya dengan mengungkapkan kelemahannya yang menjadi alasan dia belum mengembalikan barangnya.

Logika si gadis tidak mau dikalah dengan alasan si sahabat sehingga semakin keraslah ia menumpahkan kekesalannya.

Egoisnya meningkat melihat tidak ada kata maaf dari si sahabat lantas meminta alamat untuk dikirimkan dari lokasi kerjanya yang jauh.

Matanya mulai basah dan air mata tidak bisa dibendung lagi.

Si gadis merasa seakan diserang, complicated.

Dia sedih.

Di satu sisi dia membutuhkan buku itu sehingga dia selalu mengingatkan untuk dikembalikan yang membuatnya malah seakan disalahkan.

Di sisi lain, dia tidak mau bertengkar apalagi hanya gara-gara buku yang telat dikembalikan. 



Si gadis tidak ingin bukunya dikirim dari lokasi kerja si sahabat karena dia tahu ongkos kirim lebih mahal dari harga barangnya, dia hanya ingin kepastian bukunya itu, baik-baik saja kah.

Egois sekali rupanya gadis ini.



Si gadis egois ini sebenarnya khawatir dengan kondisi bukunya.
Entahlah, akhir-akhir ini si gadis seakan terlalu protektif dengan salah satu benda kesayangannya yang dia dapatkan dari hasil keringatnya.

Tidak ingin lecet apalagi hilang.

Egois memang.

Sebuah benda sudah membutakan matanya dengan ikatan persahabatan.



Pada akhirnya dia malu dengan sikap egoisnya itu.

Tapi sedikit lega karena sudah berhasil mengungkapkan perasaannya terhadap sesuatu.

Sisanya akan dia jadikan sebagai pelajaran hidupnya.




Selamat malam gadis egois.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

My Blog List

Most Viewed

More Text

Popular Posts