Sabtu, 07 Maret 2015

KOTA MINYAK - dan faktanya :)



Kota Minyak, Balikpapan, sebuah kota yang merupakan Kotamadya di Provinsi Kalimantan Timur. Iyah,, kota yang sudah menampung gue selama kurang lebih sebulan ini. Sebelum ke kota ini, gue udah mendapatkan gambaran sedikit tentang kota ini dari teman-teman gue yang udah duluan ke sini karna lamaran kerjanya lolos di sini, sebut saja mereka Titi dan Febi (nama samaran). Hanya saja yang mereka gambarkan itu telalu lebay men,, setibanya di sini yang gue lihat malah gak sesuai ekspektasi. bukan di bilang gak bagus yah,, sesuai yang gue bilang di postingan gue sebelumnya, bukannya jelek yah, hanya saja diluar ekspektasi gue gitu loh. Jadi setelah sebulan di sini, gue jadi tau beberapa fakta tentang kota ini.
Bandara Sultan Haji Muhamad Sulaiman atau Bandara Sepinggan. Ini!! Bandara yang paling digembar-gemborkan sama dua manusia itu. Katanya jauh banget lah sama bandara kota asal kami. Menurut gue enggak beda jauh banget sih. Okee,, sedikit lebih ’wah’ aja. Jadi beberapa hari sebelum ke Balikpapan kan gue udah cerita nih kalo gue mau ke sana, nah sejak saat itulah manusia satu ini heboh banget cerita kalo bandaranya bagus lah, apalah, bahkan sebelum pesawat yang gue tumpangi take off mereka masih aja sibuk BBM soal bandara. “Kalo tiba ko nanti di Sepinggan, sebut ko 1 kata buat Balikpapam sama buat itu bandara.” Gitu katanya. E helooo,, baru injak bandaranya gue udah di suruh bilang 1 kata buat Balikpapan?? Ape lu kate!! Jadi penasaran gue jadi makin bertambah kan yah. And finally I’m arrived, dan keluar dari pesawat,, dan eng…ing…eng… mmmmm gue masih bingung untuk komentar sih sebenanarnya. Okelah bandaranya bagus, cuman gak se wah yang di gambarkan gitu loh. Cuman emang tertata, trus ‘hijau’ juga. Tapi Yaudah gue positif thinking aja. Mungkin yang mereka maksud adalah terminal keberangkatan sementara yang gue lihat saat ini adalah terminal kedatangan. Emang dasarnya gue baik sih, jadi ya positif thinking aja J. Tapi nilai plusnya itu, emang kelihatan lebih elegan sih (bukan tempat foto studio loh), trus gak sumpek (mungkin karna emang bukan musim penumpang jadi gak banyak orang). Yaaa,, bagus lah (suer,, ini komentarnya gak maksa!! Hahaha). Jadi itu tentang bandaranya.
Satu hal yang berbeda antara kota Balikpapan dengan kota Makassar adalah keadaan geografisnya yang berbukit-bukit. Aseekk,, keren tuh istilah gue, setelah gue mencari kata2 yang pas selama stengah jam J. Jadi jalanannya itu persis seperti yang digambarkan dalam OST-nya kartun Nindja Hatori,, mendaki gunung lewati lembah, selokan mengalir indah ke samudera,, ehh,, koq malah nyanyi. Hehe.. Jadi eike agak-agak seram gitu kalo dibonceng naik motor di sini,, gue takutnya melorot ke belakang saking terjalnya tanjakan jalanan di sini. Kan gak lucu kalo sebelum tanjakan yang bonceng gue masih asik ngobrol, ehh sampai di puncak bukit koq motornya malah ringan, ternyata gue ketinggalan di bawah, udah melarat ehh melorot maksudnya. Kalo ada yang nanya seterjal apa, ya terjal,, untungnya gak sampai kemiringan 90 derajat sih (itu mah udah lurus, bukan miring lagi!!). Mungkin itu kali ya yang menyebabkan gak ada satu pun becak di kota ini. Gak kebayang kan kalo di kota ini ada yang usaha becak,, kayaknya usahanya itu bakal bangkrut sebelum di buka deh,, hahaha. Kebayang gak sih kalo di sini ada becak, apa kabar betisnya si tukang becak yah?? Sebulan kerja udah beranak cucu tuh betis, saking yang dilewati tiap-tiap hari jalanan berbukit-bukit.. :D Akibat permukaan bumi di kota ini gak merata, maka rumah penduduk juga menyesuaikan dengan keadaan di sini. Jadi kalo kita lihat sepintas yah, rumah penduduk di sini tuh kek disusun gitu di lereng bukitnya, ini khusus untuk rumah penduduk dengan keadaan ekonomi menengah (mungkin) ke bawah lohh. Soalnya rumahnya kecil-kecil, dempet-dempet, trus disusun di lereng bukit sampai puncak bukit (?), jadi deh bukit ber-rumah. Itu yang menjadi pemandangan gue sehari-hari,sejauh mata memandang, hanya bukit yang kelihatan (kecuali loe lagi di pantai, hehe). Lucunya, orang-orang di sini tuh menamai bukit dengan sebutan gunung. Jadi ada beberapa alamat yang gue tau di kota ini namanya Gunung Polisi, Gunung Bakaran, Gunung Malang, Gunung Pasir, de el el, padahal kan cuma bukit doang. Nah,, di sini lagi men, tempat lu bisa naik gunung pake mobil atau motor, jadi gak salah dong kalo gue juga menamai diri gue sebagai pendaki gunung (tapi pake motor or mobil).
Di kota ini juga, gue harus beradaptasi dengan banyak hal, salah satunya adalah bahasa dan istilah-istilahnya (eh itu salah dua yah??). Jadi gue harus membiasakan diri untuk menggunakan kata “aku, kamu”, membiasakan diri untuk mengganti kalimat “sudah maki makan?” menjadi “kamu sudah makan ka?”, mengganti “eroko lampa kemae?” menjadi “kamu mau ke mana?”, ataupun mengganti kalimat “mangka moko mendio’?” menjadi “kamu sudah mandi ka?”. Hari-hari pertama gue tiba di tempat ini masih sangat susah untuk menyesuaikan bahasa, tapi setelah melewati beberapa hari di sini selama sebulan, yahh masih belum ada perubahan yang signifikan sih. Hahaha. Susah wehhh…. Selain di rumah, gue kan juga keluar kan, melihat-melihat keadaan kota orang-orang di sini, dan berhubung gak mau mengendarai motor karna takut hitam (padahal emang gak bisa bawa karna takut jatuh,, hehe) ke mana-mana harus naik angkot. Nah,, di sini lagi kemampuan berbahasa gue di uji. Di sini, angkot tidak disebut dengan sebutan ‘pete-pete’ seperti di Makassar, tapi disebut dengan ‘taksi’, sementara di ‘taksi’ di Makassar di sini di sebut ‘argo’. Bayangin men!! Di Makassar gue ke mana-mana cuma naik pete-pete, di sini kemana-mana gue naik taksi mennn…. Hahaha.. dan gue harus membiasakan diri untuk mengganti “kiri pak!!” menjadi “stop ya pak.”
Last but not least.. Tau apa sebutan untuk Kota Balikpapan? Yup,, Kota Minyak. Tau kenapa di sebut Kota Minyak? Bukan karna sumurnya menghasilkan minyak, bukan juga karna orang-orangnya yang berminyak, tapi karena sampai sekarang sebagian besar roda perekonomian di kota ini digerakkan oleh industri minyak dan gas (ini hasil pencarian gue di Google, hehe). Yess,, kali ini gue berhasil serius!! J Tapi faktanya, ternyata untuk mendapatkan gas utamanya gas 3kg di tempat ini sangat susah euyy. Namanya aja yang Kota Minyak, untuk mendapat gas harus cari ke SPBU, kalo gak ada ya terpaksa harus nunggu jadwal datangnya tabung gas di pangkalan terdekat. Dan tau gak,, pangkalan terdekat dari tempat tinggal gue itu harus mendaki gunung dan pulangnya lewati lembah, dan kebetulan gue ke sana itu jalan kaki, sekali lagi JALAN KAKI!!! Bayangkan betis gue besarnya udah kayak apa yah -_-. Selain itu yah, mati lampu sudah jadi langganan di kota ini, well, mungkin Cuma di daerah tempat tinggal gue sih. Tapi tiap minggu tuh gak pernah absen mati lampunya. Hufthh dehh,, hihi.. Makanya gue heran koq bisa yah kota yang di sebut dengan  sebutan Kota Minyak ini malah bermasalah dengan minyak dan gas. Ono opo yah?? Entahlah,, tanyakan pada rumput yang bergoyang..
Ehh,, paling terakhir deh,, cera umum yah,, Balikpapan itu bersih, tata kotanya bagus, gak macet (itupun kalo macet gak panjang dan lama lah), ya itulah..
Yup.. itulah beberapa fakta yang gue lihat dan rasakan di kota ini selama sebulan. But generally, gue suka di sini,, kotanya bersih, tata kotanya bagus, gak macet (itupun kalo macet gak panjang dan lama lah), nyaman sih sampai saat ini. Senang sekali bisa menjadi bagian dari kota ini.
Balikpapan,, KU BANGUN, KU JAGA, KU BELA

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

My Blog List

Most Viewed

More Text

Popular Posts