Entah definisi merantau di sini adalah bekerja di
negri orang atau menganggur di negri orang,,hahaha,, soalnya sampai detik ini
gue meluncurkan tulisan ini, masih belum ada tempat yang melirik lamaran gue
dan sudi menelpon gue untuk datang mengais rezeki di tempatnya. yup,, sebulan
sudah gue mengadu nasib (???) di Kota ini.
Jadi gue ke kota ini karna ada panggilan interview
dari salah satu rumah sakit swasta di sini. Gue datang berbekalkan sebuah
koper, sebuah tas selempang, dan sebuah tas tangan,, yahh hanya itu. HANYA???
Yahh,, itu yg gue maksud dengan “hanya”. Bisa di bilang butuh perjuangan bagi
gue untuk bisa mendapatkan izin untuk ke kota ini. Harus melewati ladang ranjau,
kolam air raksa penuh buaya bercula satu (ada yah??), STOPP!! Focus!! Okay,,
jadi gue harus meyakinkan abah sama emak untuk ke luar kota. Gak tau kenapa gue
marasa mereka berdua berat banget melepaskan anaknya ini jauh-jauh dari mereka,
padahal kan kalo di pikir-pikir ada baiknya juga gue jauh-jauh. Beras di rumah
gak cepat abis, biaya listrik berkurang, dan yang paling penting, mereka jadi
punya waktu berduaan yang luar biasa banyak, quality time nya luar biasa
banget. Hahaha.. tapi setelah melalui beberapa seleksi alam untuk mendapatkan
tiket ke sana, finally!!!!
Jadi gue ke Kota Minyak tepatnya pada tanggal 4
Februari 2015. Perjalanan gue ke bandara gak ada yang special sih. Palingan gue
aja yang selama perjalanan cuma bisa menarik perhatian sodara sedarah gue (baca:
adik cowok satu-satunya) yang kayaknya cuek banget melihat kepergian gue. Gak ada
kata hati-hati di jalan, udah nyampe mana, persiapannya gimana. NO!! jangan
harap itu keluar dari mulutnya. Yang ada hanya gue yang SMS ke dia bilang,
“jalan ma ke bandara”, dan dia membalas SMS gue dengan “OKE”. Yah,, that’s it!!
Tapi gue tau kalo kata “OK” itu mewakili banyak hal yang tidak dia sampaikan
tapi dapat gue mengerti. Kata “OK” itu maknanya tersirat bukan tersurat. Hoooo,,
co cweet… (ceritanya lagi menitikkan air liur,, ehh,, air mata maksudnya). Beda
banget sama emak gue yang rasa-rasanya tiap 5 menit nelpon gue. Kalo gak nanya,
udah dimana?? Siapa yang antar? Skarang ngapain? Kakakmu udah di bandara??
Tasnya udah diperiksa baik-baik??, jangan lupa berdoa, and soon and soon. Yaa,,
maklum sih. Ini anak pertama dan satu-satunya cewek mau pergi ke luar pulau untuk
pertama kalinya, yang artinya jauh dari rumah, susah ketemunya, dan gak pernah
pergi sejauh itu SENDIRI. Hehe
Jadi di sini gue pagi ini, Bandara Internasional
Sultan Hasanuddin, pukul 07.30 WITA duduk sendiri. Menunggu!. Menunggu kepastian
dari abang,, ehh salah :).
Jadi gue menunggu sepupu gue yang akan bareng terbang ke kota tujuan gue,, yahh
secara dia kan masih ada keturunan Suparman gitu lah jadi bisa nebeng terbang
(bercanda ding). Gue ke sana bareng sepupu lah,, maklum anak gadis gak boleh di
lepas sendiri, ntar malah sisi liar nya keluar lagi. Haha..
Dan cusss…. Pesawatkuuu terbang ke Balikpapaannn
(certanya lagi nyanyi)
Dan di sinilah kisah itu di mulai à ceritanya biar keren dikit kalimatnya endingnya kek
gini, cuman gak tau kisah apa tuh yang di maksud.
0 komentar:
Posting Komentar