Menjadi perempuan yang pengennya bergaul
tapi sulit akrab menjadu salah satu tantangan untuk memiliki teman. Aku suka
ngobrol, tapi hanya untuk memenuhi kebutuhan mulutku yang ingin komat-kamit
ini. Hanya untuk menyalurkan sesuatu di otakku ini kepada lawan bicaraku.
Jangan kau pikir curhatan cewek kebanyakan yang lebih banyak mengeluh alih-alih
memotivasi. No! Aku suka menyalurkan sesuatu di pikiranku untuk memancing orang
lain mengungkapkan pikirannya juga. That’s why, aku suka duduk, ngobrol, ngopi.
Defenisi ‘nongkrong’, right!
Ngopi. One of my favourite drink. I dont
know since when. Rasanya benda hitam ini menjadi sarana pertemananku selama
ini. Yang awalnya tidak kenal, setelah nongkrong ngopi, jadi bisa ngobrol
ngalor ngidul. Yaa, walaupun ujung-ujungnya lupa nama lawan bicara juga,
hehehe. Kopi kembali menunjukkan kekuatan magisnya di Pembekalan NS 8 di
Pusdikkes Kodiklat TNI-AD ini.
Bawa kopi dari kampung, dengan harapan
bisa diminum di lokasi pembekalan, ternyata syusyaaahhhhh. Satu minggu pertama
aku sukses gak ngopi. Jadwal pelatihan dari TNI AD membuat susah banget beradaptasi. Sarapan subuh,
tidur tengah malam, ccuuuaaapppeeekkkk banget. 250 gr Arabika duduk manis di
dalam carrier. Akhirnya titik terang untuk menyeduh kopi pun tiba. Di waktu
yang sama juga, sesama peminum kopi bertemu.
Di Pusdikkes saya bertemu dengan
beberapa komandan yang ternyata memang suka minum kopi, angin segar euyyyy.
Komandan sesama minum kopi menyarankan untuk membawa kopi dalam jumlah sedikit,
biar gak ketahuan kalo ada bawa kopi ke dalam negara Pusdikkes, hehehe.
Komandan juga nawarin untuk nyeduh kopi di tempat piket aja. Ahhhh,, senangnya
hatiku, turun panas demamku, ehh. Percobaan pertama berjalan lancar, namun
harus menerima kenyataan kalau banyak cowok yang nongkrong di piket kalo malam,
jadi kalo cewek sendiri rasanya risih ajahhh. Aku pribadi tidak masalah sih,
hanya gak enak aja pandangan orang lain. So, kalo malam harus ada cewek yang
menemani.
Actually, aku kadang gak enak gangguin waktu istirahat
teman-teman tadi. So, berusahalah nyari waktu untuk ngopi pagi. Awalnya sih
alasan minta air panas sama komandan, untuk siram kopi pas lagi sarapan, tapi
lama-lama tercium juga yah niatnya, hehehe. Komandan akhirnya nawarin ngopi
malam, tapi berhubung gak mau ngopi malam jadi kadang dosisnya sedikit aja.
Kadang gak berani nongkrong kalo komandan lain yang lagi piket, takut ketahuan,
hehehe. Tapi ternyata di suatu pagi, saat lagi melancarkan aksi ‘minta air
panas’, ternyata komandan lain yang sedang jaga piket. Keceplosanlah kalo aku
ada bawa kopi, hehe. Di luar dugaan, ternyata aku ditawarin minu kopi di tempat
piket aja kalo pagi. Daebak!! Wah, pencerahan banget. Akhirnya sejak saat itu
bisa ngopi pagi, dengan beberapa nilai plus, yaitu bisa sekalian ngobrol
membahas kopi dengan komandan, sharing kopi, ngobrol ngalor ngidul,
ulalaaaa.....I like this. Mindset ku akhirnya berubah tentang komandan yang
seram dan rese. They where so kind,
actually.
So,
Lets start our friendship with a glass of coffee
0 komentar:
Posting Komentar