Sabtu, 20 Februari 2016

DILEMA PENULIS BLOG

Blog nganggur..

Ide brillian muncul..

Ngetik..
Sejam
Dua jam..

3 lembar..

Ketiduran..

Bangun pagi..
"the post is empty"

KE LAUT AJA LU JADI BULU BABI!!

Buat kopi, campur sianida. Teguk sekali tos.

Gitu2 aja hidup gue.

Inspirasi buat blog hanya muncul di malam hari. Godaan di malam hari adalah ngantuk. Inspirasi harus berperang melawan ngantuk, sementara ngantuk punya kekuatan yang sangat gesar. Hayati lelah!! 😢😢

Dan hasilnya besok pagi saat buka hasil ketikan semalam, gue cuma mampu cari tanah, gali tanah, kubur diri!! 😭😭😭

HELEP!! HELEP!!

Senin, 15 Februari 2016

MARGOMULYO MANGROVE CONSERVATION




Itu di mana? Bukan! Bukan tempat syutingnya Harry Potter koq. Ini masih di Indonesia, masih di Kalimantan, masih di Balikpapan.

Kota Balikpapan tidak se’gersang kawasan wisata’ seperti yang saya bayangkan saat baru menginjakkan kaki pertama kali di kota ini. Saya pikir Balikpapan hanya menyuguhkan keindahan tata kotanya saja, atau pantainya yang menurut saya biasa saja, gak semenarik pantai di Sulawesi. Saya juga sempat berpikir bahwa Balikpapan tidak memiliki kawasan wisata alam seperti Daerah asal saya, Tana Toraja. Tapi pemikiran itu berubah semenjak negara api menyerang. Hehe.

Balikpapan menyembunyikan sebuah lokasi wisata yang sayang kalo gak dinikmati. Margomulyo Mangrove Conservation. Sebuah daerah tempat konservasi hutan bakau yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Konservasi ini terletak di Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia.

Untuk mencapai daerah ini tidak dibutuhkan waktu yang lama, kurang lebih 30 menit dari pusat kota Balikpapan (Klandasan itu pusat kota kan yah? Hehe). Nah, berhubung kemarin Curly berangkatnya bukan dari pusat kota tapi dari pinggiran kota, jadi waktu temputhnya hanya sekitar 15 menit menggunakan kendaraan motor. Bentar doang, hanya saja karena kita salah tempat masuk makanya harus mutar lagi untuk bisa masuk melalui jalan yang terbuka. Pintu masuk Konservasi ini kemarin tertutup, makanya kami mutar dan masuk lewat akses lain, yaitu di samping SMK 8 Mangrove (kalo gak salah yah nama SMK nya).

14 Februari 2016, pada Minggu sore yang cerah (atau panas yah?), inilah perjalanan hari Valentine kami. Saya yang pada saat itu masih berada di Balikpapan diajakin kk2 ketjeh untuk jalan-jalan ke Hutan Mangrove. Berhubung lagi ga ada kerjaan dan bĂȘte di rumah, Curly pun menerima ajakannya, jadilah Curly yang paling muda dan paling siap di bully. Tapi bukan soal pem’bully’an yang akan saya ceritakan, tapi mengenai tempat wisata ini.

Jadi ini adalah first time buat Curly mengunjungi tempat ini. Seperti saat ke tempat baru lainnya, pasti akan ada pertanyaan tentang bagaimana tempat yang akan dituju itu nantinya. Dari rentang 1-10, nilai untuk tempat ini berada pada posisi angka berapa. Pasti itu yang ada di dalam otak.

Sepanjang perjalanan menuju kawasan konservasi, terlihat perumahan padat penduduk yang di bangun di lereng-lereng bukit kota Balikpapan. Semakin mendekat ke area konservasi, keadaan rumah pun juga mulai berubah. Berubah menjadi rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin, antisipasi jika air laut mulai pasang. Perahu-perahu nelayan yang parkir di sepanjang pinggiran hutan bakau menunjukkan salah satu mata pencaharian warga di sana. Tidak jarang juga di pinggir jalan terlihat ibu-ibu menjajakan kepiting dalam berbagai ukuran.

Akhirnya kami tiba di pintu masuk (Samping SMK 8 Mangrove) setelah sebelumnya sempat salah alamat pintu masuk. Kami pun memarkir kendaraan di samping pagar sekolah tersebut. Di tempat itu juga sudah terpakir beberapa motor yang mengindikasikan bahwa kami bukan satu-satunya ‘penikmat’ yang mengunjungi tempat konservasi ini pada sore itu. Perjalanan menggunakan kaki pun dimulai, dengan melewati jembatan kayu dari kayu ulin, yang juga menjadi salah satu penghubung rumah warga yang membangun di daerah tersebut. Pintu masuk kawasan pun mulai kelihatan. Kami tetap melanjutkan perjalanan sampai kami dihentikan oleh sapaan warga setempat yang mengatakan bahwa kami harus                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        bayar biaya masuk sebesar 10rb. Saya berpikir bahwa biaya masuk tersebut akan dibayarkan di pintu masuk kawasan, mungkin akan ada petugas yang akan menagih biaya kontribusi nya, namun ternyata tidak seperti yang saya pikirkan. Kami harus membayar biaya masuk kepada warga yang menyapa kami tadi. Entah mereka ditugaskan untuk menagih atau seperti apa. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini belum tertata dengan baik. Terbukti dari pintu masuknya yang tertutup tanpa ada sign yang menunjukkan bahwa itu adalah kawasan mangrove, tempat parkirnya yang seadanya, dan biaya kontribusi yang tidak jelas tujuannya kemana, apakah untuk biaya kebersihan kawasan ataukah untuk yang lainnya. 


Kami pun melanjutkan perjalanan di sepanjang jembatan kayu ulin yang membelah kawasan mangrove. Di dekat pintu masuk, pohon mangrove masih kelihatan sangat rimbun, dengan papan informasi nama pohon yang tumbuh di hutan ini. jadi sekiranya saat keluar dari wilayah sini dan tiba-tiba ada post tesr, kami udah siap. Hehe. Semakin ke dalam, jumlahnya pohonnya semakin berkurang bahkan yang kelihatan sebagian besar adalah rawa-rawa yang dihuni oleh kepiting dan ikan.

Ngomong-ngomong soal kepiting. Kepiting di perairan payau ini terlihat berbeda dari kepiting yang saya lihat sebelumnya. Kepiting ini memiliki warna yang unik, biru metalik yang terlihat indah saat mereka berpindah tempat. Selain itu ada semacam ikan yang dapat berjalan di lumpur dengan menggunakan siripnya. Awalnya saya berpikir itu bukan ikan, karena dia bisa berjalan, tapi ternyata siripnya yang difungsikan sebagai kaki. Saya kurang tahu itu ikan jenis apa, karena pengetahuan tentang ikan sangat minim. Mungkin di tempat seperti ini diperlukan guide yang dapat menjelaskan mengenai hutan ini dan isinya sehingga bukan hanya ‘cuci mata’ yang dapat dilakukan pengunjung di sini, tapi juga dapat menambah pengetahuan bahkan bisa dijadikan kawasan wisata pendidikan.

Oyah, selain pemandangan alamnya dan udara segarnya yang bisa dinikmati, tempat ini juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk hunting foto. Spot yang disajikan juga tidak kalah menarik. perpaduan antara jembatan kayu, rawa, ranting, dan langit dapat menambah kesan "wow". Untuk foto prewedding misalnya, gak salah milih spot di tempat ini, seperti pada gambar di bawah ini. Itu hanya contoh yah, pasangannya belum peka jadi masih sendiri fotonya. :D (Sebenarnya salah satu foto narsis terbaik jadi wajib ada di dalam blog ini, walaupun gak nyambung sama sekali, jadi tolong di pahami yah? :D)

Semakin ke dalam, saya melihat beberapa lego-lego yang mungkin tujuannya untuk dijadikan tempat istirahat bagi pengunjung. Dan terakhir sebuah bangunan tinggi seperti mercusuar yang memperlihatkan kawasan mangrove dari ketinggian. Mungkin tujuannya sebagai view point atau mungkin ada tujuan lain, sekali lagi saya sepertinya butuh guide di sini.

Jembatan ulin sepertinya masih panjang, tapi kami datang di waktu yang kurang tepat (mendung), kami memutuskan untuk kembali apalagi pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 18.30. keadaan sudah mulai gelap dan air laut juga sudah mulai pasang. Untuk yang akan berkunjung ke sini, mungkin sebaiknya datang pada pagi hari atau siang hari agar tidak mendapatkan gelap di sini.

That’s our express trip to Margomulyo Mangrove Conservation.
Hope you like this.
 .
 .
.
.
.
Uyeahh. First time menulis tentang trip. Tangan udah gatal banget pengen nulit, mau buat caption di FB takutnya orang terganggu dengan tulisan eike. Yasudahlah, memberdayakan blog kalo gitu.
Semoga gak ada kata malas lagi deh, semoga bisa dilanjutkan ini blognya deh.
Buat yang sempat baca dan expert dalam hal tulis menulis blog mengenai tempat wisata, tolong jangan muntah baca postingan gue, dan tolong jangan keracunan yah.

And this is our crew while going for trip Yesterday.
Very big thanks to you all kakaks. I enjoy my holiday (exactly its not holiday)

Happy Holiday
Happy Express Holiday
Happy Valentine


Sabtu, 13 Februari 2016

MY TRIP MY ADVENTURE



       This is a little bit story about my trip from Tanjung to Balikpapan (kek judul pilem yah?). this is the real my trip my trip my adventure. Bukan karena lagi off, but there's sumthing wrong with my MCU, jadi Curly harus melanglang ke Balikpapan dulu. Jadi hasil MCU nya unfit, dan harus berobat ke Balikpapan dulu. Sebenarnya mau cek ulang aja sih, jangan sampai ternyata hasil MCU nya yg gak valid, dan pemeriksaannya itu gada di Tanjung. Maka jadilah (sesuai kehendakNya). Tapi Curly ngakunya ke mace harus ke Balikpapan karna ada panggilan dari kantor. Gile aja kalo bilang soal MCU apalagi berobat, bisa di tarik gue dari peredaran. Suara gak semangat aja udah dikira sakit sampe di telpon 3 kali sehari, apalagi bilang mwu berobat. Jadi berdasarkan kesekapatan dengan my partner in crime, Erik and my unbloody sissy, Feby, jadilah (sesuai kehendakNya).
        As always, every trip had their own story, dan Tanjung-Balikpapan emang gak pernah mainstream.
        Kali ini berangkatnya emang bener2 tengah malam, saat tante2 rambut panjang dan om2 hobi loncat mulai beraktifitas, dan nunggunya itu yg bikin males, ngantuk2 berhadiah. Mesannya bus yg berangkat jam 6 sih dari Banjar. Kenapa mesan tiket? Takutnya kalo nunggu bus lewat nanti malah ga dapat kursi tapi justru dapat jackpot, duduk di samping supir jadi asisten supir, untung baek kalo bisa duduk, kalo dapetnya di lorong, emang eike beras bo' (orng Toraja angkatan tua paham nih ). No way deh, mending pesan aja. Udah bayar tapi fasilitas cuma segitu? No thanks.
        Apakah malam tadi lebih baik dari sebelumnya? Mari kita lihat dan simpulkan sendiri.
        Karena kernet busnya udah nelpon jadi Curly nunggu di pinggir jalan. Busnya dari kejauhan udah ketahuan, kelihatan dari lampu sen kirinya yg nyala dan gak lama, 'wuuusssshhhh', busnya parkir dengan kecepatan sempurna (sempurna bikin jantung copot). Bahkan angin yg ditimbulkan berasa sampe di dalam mobil tempat Curly nunggu (anginnya lebih kencang dikiit aja, ini mobil pasti terbanting ), belum lagi jarak bus yang terlalu dekat, nyarisss banget. Kembali terpana dengan kehebatan supir2 Banjar ini..
       Bus berhenti, pintu bus terbuka, kernet turun, pasang red carpet, Curly di jemput. HA-HA-HA. IN YOUR DREAM CURLY!! Setelah Pamit, gue ikutin kernetnya ke bus, dan dimulailah petualangan "yang tidak bisa diungkapkan dengan kata2" itu (bunda ).
       Curly naik ke bus dengan sejuta tanya di kepala (ciyehh ) "surprise apa lagi yang akan saya dapatkan di perjalanan kali ini?" dan SURPRISE!! Sebagian kecil pertanyaan itu terjawab. Curly langsung disambut dengan pemandangan kek barak2 penampungan pengungsi. Orang2 pada tidur dengan posisi yang bikin Curly mengerutkan dahi (saking gak tau kata2 yang sesuai). And also, and the smell is so disgusting. Eeuuhh. Untuk ukuran bus AC, keknya gak sepantasnyalah punya wangi semerbak se disgusting ini. Dan Curly hanya bisa bilang dalam hati, "mamiiii".
Otak mulai membandingkan pun muncul, di Toraja, untuk dapat bus bernuansa barak pengungsian kek gini udah susah banget skarang, terakhir pas Curly kuliah semester awal keknya. Wish me luck dah. Itu surprise pertama.
       Belum selesai shock dengan surprise pertama, surprise kedua pun datang. Pramugara (baca: kernet bus) mengantarkan ke kursi yg sudah di booking dan wawwww ekspektasi dan realita sepertinya tidak akan berjodoh, bahkan langit dan bumi pun seakan tidak merestui. Udah mesan kursi yg di samping kaca, ehhh dianternya ke kursi dekat lorong dengan seonggok bapak2 lagi duduk manis di kursi sebelahnya (yang curiganya adalah kursi gue). Wait! Manis? Ralat! Seorang bapak udah duduk 300rb d kursi sebelahnya (pdahal tiket harganya 180, bayangin sebanyak apa kursi yg dia dudukin), gimana gak illfeel. Untung Curly kecil jadi bisa fleksibel aja duduknya. Tapi tetap aja hak duduk gue terenggut.
       Pas bus udah jalan, Si bapak langsung nanya, "ini udah d mana?"
       Yahh, pertanyaan penumpang seperti biasalah kalo di bus. Sebenarnya gue bisa jawab baik2 dengan wajah manis dan sopan, tapi karena gue udah terlanjur ilfeel jadi jawabannya seadanya, itupun jawaban bohong, "Tanjung." Toh kalo eike bohong gak dia tau ini koq, Tanjung apa bukan. Dan ternyata emang dia tahu.
       Mobil udah jalan, dan 5 menit kemudian si bapak2 tanya lagi.
B (Bapak): "Ini di tanjung? Masa ini di tanjung.
C (Curly): (akhirnya memilih berbaik hati menjawab walaupun masih ilfeel) "Tanjung masih di depan, ini ga tau apa nama tempatnya."
B: "masa Tanjung segelap ini, ini mah bukan tanjung."
       Tuhh kan,, dia tau. Terus ngapain nanya kalo udah tau. Dan itu sukses bikin gue ilfeel stadium 2. Terserah lu dah!! Sebodo amat. Sekali lagi nanya anda akan dapat piring cantik.
       Dan bener aja, sampe di terminal tanjung dia masih komen (dia emang butuh piring keknya).
B: Nah ini baru Tanjung.
C: (BUUOODOOO!!! Trus kalo ini tanjung kenapa? Mau nari zumba kalo udah dapat namanya tanjung?? Atau anda salah satu team explorasi yang ditugaskan menemukan peradaban baru yang bernama peradaban Tanjung??) Whatever!
       Dan, tiba2 dengan gerakan cepat si om2 SKSD mengambil sesuatu di samping tempat duduk gue. Sontak gue kaget kan. Kirain dia mau megang paha gue, awas aja kalo sampe, gue salto belakang lu (yah kalo Curly berani yah). Omegat, sumpah kaget banget!! Guess what dia ngambil apa? Rambutan!! Oke sukses, ilfeel stadium 3. Masih di tawarin lagi rambutannya, trus lu pikir gue masih mau makan? Ya enggalah, gue keluarin Tupperware, “saya simpan aja pak buat di Bpp nanti.” *ehh gak ding. Hehe.
       SKSD nya ga sampai di situ, si bapak masih sempat nanya,
B: “kerja di mana? Pengeboran kah? Aku juga ada kenalan kerja di catering namanya bu Nur, bu Vida, bu Sukma, mereka tinggal di Kaltim, itu yg saya tau yg kerja di kaltim.”
C: ILFEEL.STADIUM AKHIR!! Emang sukma, vida, nur siapalah semuanya itu, cuma ada satu di dunia ini?? Demi apa coba, ya kalo kenal yaudah kenal aja, gak dikenalin juga gpp koq.
Huffthh.. Disitu kadang saya lelah. Dan karena partner kali ini adalah a stranger guy, so rada2 ga nyaman. Its because he is a guy, and its b'coz he's stranger. Keknya pemerintah atau pengusaha bus harus buat peraturan yang tidak mendudukkan penumpang berbeda gender berdampingan deh. Menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi sih. You know ehat I mean lah.
       Karena ga nyaman itu, finally Curly gak tidur semalam-malaman, and because she had a bad behaviour that make me uncomfortable, so I put my handbag between me and him. Dia ngapain? Dia ngajakin main kartu? Gak. Dia ngajakin main gundu? Gak juga. oke ini lebih serius. Gue kan ketiduran yah, ya taulah gimana kalo di bus anda tertidur, keadaannya itu antara otak stand by dan raga sudah tidak mampu menahan kantuk. Pas lagi ngantuk2nya, si Bapak ini ngagetin dengan tiba-tiba meletakkan tangan di samping tempat duduk gue. Ya jelaslah gue kaget. E gile, kirain tangannya udah dipaha gue. Akhirnya gue memutuskan untuk meletakkan tas disamping gue dan gak lupa gue ngomong super sinis, “geser dikit pak!”
     Dia geser, tas gue paksain duduk di samping gue. Dan si bapak ternyata langsung salting, haduhhh pokoknya horror deh. Untung saat itu dalam tas gue ada kotak packmealan gede isi donat topping keju dan coklat yang segede pelampung, sehingga tas gue saat itu bisa jadi tembok cina, penghalang dengan si Bapak SKSD gak tau diri itu. Save by the packmealan box deh. Ffiiuhhh. Dan gue tetap stand by, untung lagu yang ditawarkan bus lumayan enak didenger, jadi gue bisa sambil bernyanyi2 sampai seisi bus tutup kuping. Hihi. Gak ding. Nah ini yang gue katakana sebelumnya, berharap pemerintah atau pemilik bus membuat peraturan agar penumpang berbeda gender yang memesan tiket secara terpisah agar tidak didudukkan bareng, apalagi kalau sampai disaksikan oleh jemaat catatan sipil, ehh nikah kali. Tapi seriusan yang tidak mendudukkan gender berbeda bareng-bareng itu. Jadinya kan Curly gak nyaman banget selama perjalanan, dan smepat menitikkan air mata (ciyeee), kenapa perjalanan gue kek gini banget. Enakan di kampong gue, udah busnya besar, nyaman, enak, gak kayak barak penampungan, ada selimutnya, dan kemungkinan tindakan pelecehan juga sedikit karena peraturan yang gue sebutkan tadi diterapkan di sana. Gitcuuu. Jadi mikir lagi nih cara balik Dahai kek gimana, naik pesawat aja kali yah, trus abis itu sampe di Dahai gue Cuma disuruh kumpulkan barang-barang dan say good bye. Hahaha.
       Kembali lagi ke  bapak2 SKSD gak tau diri itu. Koq gue malah kebanyakan cerita tentang dia yah?? Jangan-jangan??? Percaya gak sih sama yang namanya ahhhsyudahlahh. One of his bad behaviour, dia mengeluarkan bunyi2an saat tidur alias ngorok. Gilak. Ngoroknya kalo diukur bisa sampe 6 skala richter, bus nya langsung berguncang hebat (soalnya jalanannya rusak ). Semua penumpang malah balik arah ke tempat gue karena si bapak ini tidur berasa kek di kamar sendiri, ngoroknya gak nanggung2 (ehh emang dia punya kamar? Jangan2 biasanya di hutan jadi kalo ngorok gak ada yang terganggu). Titik ilfeel gue yang tadi udah berapa yah(?) akhirnya bertambah lagi menjadi stadium paling akhir yang udah gak bisa tertolong lagi. Eeeuuhhhhh. Dan gue Cuma bisa pasrah menyerahkan seluruh hidup dan kehidupan gue kepada Than YME.
       Belum lagi bunyi2an dari penumpang di bagian belakang. "hooekkk hakkccss cih!!" udah mirip bunyi orang mabok gak? Iyahh, suara orang mabuk perjalanan dari bagian belakang, plus suara kreseknya, plus semua nya yang berkontribusi menyebabkan kantuk *ehh mabuk maksudnya. Teyusss, nyaris terpancing lagi. Omaleee. As always, kalo dalam perjalanan jauh ibu Martha pasti selalu nanya, "tae sia mu mabok??" dan as always Curly jawab, "tidak ji. Aman." padahal kali ini aparaya. Nyaris. Lelah Hayati kalo begini .
       Yaa gitu lah sedikit kisah perjalanan antimainstream gue dari tempat kerja ke tempat kerja. Beneran selalu ada kisah yang baru dari setiap perjalanan gue.
       But I try to thankfull to God for everything that happened in my life.
SAVE TRIP!!
Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

My Blog List

Most Viewed

More Text

Popular Posts