Kamis, 23 Agustus 2018

SKYTRAIN - Nyasar Membawa Nikmat


Pernah ketemu cewek kece yang sudah setengah abad hidup di dunia tapi belum pernah sekalipun naik kereta? Perkenalkan, it’s me!! Hehe, seumur hidup belum pernah merasakan yang namanya naik kereta karena di kampung ku di tanah Sulawesi emang belum ada kereta. Tapi, thank God, akhirnya impian untuk bisa naik kereta bisa terlaksana walaupun dalam situasi dan kondisi yang kejepit alias karena lagi nyasar.

Jadi waktu itu, saya dan 4 orang teman akan menuju Bali setelah kegiatan di Jakarta. Meninggalkan Jakarta secepatnya adalah pilihan terbaik karena personally saya gak terlalu suka dengan suasana Jakarta yang macet, langitnya yang gak pernah biru, terlalu banyak polusi. Rasanya menghabiskan waktu di Jakarta itu seperti menghabiskan umur di jalan. Sorry Jakarta, for my bad testimony, hehe. Saat itu kami menggunakan maskapai Citilink untuk menuju Bali. Nah, karena sebelumnya saya gak pernah menggunakan maskapai tersebut dari Jakarta jadi saya belum tahu harus menuju terminal mana. Berdasarkan jiwa ke-SOTOY-an ku, kami akhirnya menuju Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Kenapa akhirnya menjatuhkan pilihan pada bandara tersebut? Karena Citilink adalah maskapai yang satu tim dengan Garuda yang mana kalo pake Garuda kan otomatis ke Terminal 3 Ultimate kan yah? Kepercayaan diri saya semakin meningkat ketika driver taksi yang kami gunakan menuju bandara mengatakan bahwa tujuan kami adalah terminal 3 Ultimate jika menggunakan Pesawat Citilink. Okee deh, cuss.

Nah, setibanya di Terminal 3, setelah semua barang-barang untuk 5 orang kami naikkan ke troli, di mulailah pencarian tempat check-in. Dari 5 gate di Terminal tersebut dua orang langsung menuju ke Gate 4 yang ada tulisan CITILINK-nya besar-besar. Etapi koq malah tulisan ‘international’ yah, akhirnya saya ngajak putar balik. Kami menuju Gate 1 yang ada tulisan GARUDA INDONESIA-nya, tapi sampai di sana koq masih tulisan international yah. Lah, iki piye toh. Kami melihat informasi keberangkatan, semuanya tujuannya luar negeri. Okeh fix, ada yang gak beres nih. Nah, di tengah-tengah kebingungan mencari tempat check in, salah satu temen saya yang berinisial Ical memberitahu kalo driver taksinya tadi menginfokan bahwa untuk pesawat Citilink, kita harus menggunakan terminal 1C. “Wah, salah terminal” pikirku.

Tapi kami masih belum menyerah untuk mencari dan mencari. Kami akhirnya kembali ke Gate 4 yang ada tulisan CITILINK tadi, dengan persepsi “mungkin aja semua penerbangan di gate yang sama”. Oke fix, kami udah kek anak ayam kehilangan mamak bolak balik di bandara itu. Hasilnya masih sama, semua info keberangkatan menuju luar negeri. Otokke!! Kami menyerah dan akhirnya bertanya ke bagian informasi. Well, mungkin ini salah satu kebiasaan buruk warga Indonesia yah, malu bertanya jalan terus, nanti mentok baru nanya, hehe. Dari bagian informasi kami diinformasikan bahwa kami harus berangkat melalui Terminal 1. OMG!!

Panik dong. Kurang dari 2 jam pesawat kami akan berangkat dan kami masih sempat-sempatnya salah terminal. Kebetulan ada taksi yang menurunkan penumpang, langsung kami cegat dan memberitahukan tujuan kami. Ternyata supir taksinya malah menyuruh untuk naik bus aja, ulala.  Saya bingung dong harus naik bus yang mana. Karena gak mau kejadian muter-muter gak jelas terulang lagi, akhirnya saya bertanya kepada salah satu petugas keamanan bandara yang ada saat itu. Ternyata petugas tersebut menyarankan kami untuk menggunakan Skytrain saja kalau ingin ke Terminal 1 dengan tambahan kalimat “gratis koq mba, gak usah bayar”. Emang ketahuan banget yah kalo kami salah terminal, hehe. Masih sempat-sempatnya lagi aku memperjelas namanya, maklum gak pernah dengar sebelumnya (ketahuan banget kudetnya, haha). Setelah ditunjukkan arah, kami pun kembali berbondong-bondong menuju halte Skytrain sambil mendorong troli. Kami turun ke lantai bawah menggunakan lift. Ternyata papan penunjuk arah untuk Skytrain banyak terpampang nyata di mana-mana.
Sampai di area halte, ternyata sudah banyak yang menunggu, tapi karena kami belum tahu ‘SOP’ penggunaan Skytrain ini jadi saya bertanya dulu ke bagian informasi (aura akreditasi sepertinya terasa sekali yah di sini). Ternyata untuk menuju ke Terminal 1, kami harus menggunakan Skytrain ke Terminal 2, lalu ke halte pusat, lalu lanjut ke Terminal 1. Kami menunggu di tempat yang tidak jauh dari pintu masuk Skytrain. Untuk pengalaman pertama kali menggunakan sesuatu, saya akan mencoba menganalisis situasi di sana, apa yang kira-kira akan terjadi, apa yang akan kami lakukan jika keretanya tiba, bahkan kereta tiba dari arah mana akan menjadi hal yang membuat saya penasaran. Setelah bosan duduk memperhatikan dan jadwal kereta tiba masih beberapa menit, saya yang gak bisa diam akhirnya memutuskan untuk membaca informasi mengenai skytrain, siapa tahu bermanfaat kalo nanti kami udah naik di skytrainnya. Menghindari malu-maluin di skytrain nanti lebih tepatnya.

Beberapa menit, akhirnya ada tanda-tanda kereta akan tiba.  Kami siap-siap dong, bangkit dari kursi, menuju antrian (sebelumnya saya memastikan lagi ke bagian informasi tentang jalur Skytrain), dan mengantri dengan berbagai tentengan barang plus troli. Kereta akhirnya tiba dan antrian mulai bergerak menuju pintu kereta. But, something wrong, and guess what. Saat itu Butet baru menyadari kalau tidak ada satupun penumpang yang terlihat mendorong troli. Yahh, gak ada satupun yang bawa troli, semua mengurus barang masing-masing. Gak di perintah dua kali, kami langsung mengangkat barang-barang dari troli, wahhhh rasanya saat itu seperti mau bongkar muatan di daerah perang, harus cepat, sigap, dan tepat, jangan sampai telat sedikit dan pada akhirnya kena bom. Tiba-tiba panic attack, kejadiannya di depan pintu lagi. Wahhhhh, warbiazzaakkk. Maklum yah, baru pertama, ibaratnya mahasiswa baru, kelakuan masih lugu. Untungnya kami bisa naik tepat waktu.

Long story short, kereta berangkat dengan saya yang sibuk mencari papan informasi halte pemberhentian berikut. Dan setelah dapat, saya akhirnya bisa duduk dengan tenang, menikmati perjalanan dan memikirkan kejadian nyasar ini, yang sumpah lucu pake banget.
Suasana dalam Skytrain

Bersama Atlet Voli indonesia

What a great adventure deh. I’m so excited!! Bukan karena nyasarnya yah, tapi karena nyasar ini membawa nikmat. Kenikmatan merasakan naik kereta for the first time. Inilah yang saya sebut dengan petualangan, bahwa petualangan memberikan pengalaman baru yang bakalan jadi bekal kamu cerita ke anak-cucu kelak. Ini yang membuat saya suka travelling karena banyak hal baru yang saya dapatkan, minimal pengalaman baru yang unpredictable. Nah, karena saya orangnya pelupa, so I try to write it on this blog ^_^.
Finally, flight happily

 Padang Alang, 16 Agustus 2018

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

My Blog List

Most Viewed

More Text

Popular Posts